BERBAGAI MACAM PENYAJIAN KOPI
Setelah
anda mengetahui cara membuat secangkir kopi yang sempurna, kami akan
memberitahu caranya menuang kopi (brewing time) atau cara pembuatan kopi
dengan teknik manual brewing. Dengan begitu, pemahaman kopi anda terus
ditingkatkan hingga mencapai kelas premium. Sehingga yang anda ketahui
tentang kopi bukan bukan lagi sekedar tuang-seduh-aduk yang biasa
dilakukan ketika membuat kopi instan. Namun mulai saat ini anda dapat
mengetahui dan mempelajari teknik manual brewing atau teknik penyajian
kopi dengan cara seduh manual tanpa mesin yang biasa dilakukan oleh
barista di Coffee Shop.
Jadi
ketika anda berniat mengunjungi Coffee Shop, anda tidak lagi bingung
mendengar berbagai istilah penyajian kopi, karena diantaraya ada French
Press, Drip V60, Aeropress, dll. Jadi mari kita mulai mempelajari teknik
manual brewing.
French Press
French
Press biasa disebut dengan coffee press. Teknik dalam penyajian kopinya
dibuat menggunakan gelas khusus. Jika akan melihat bentuk gelas yang
ada alat penekan di bagian tutup gelasnya, maka itu alat yang disebut
French Press. Cara menyeduhnya dengan mendiamkan kopi sebentar selama
kurang lebih 4 menit, dengan takaran 60 gr untuk 1 liter air. Setelah
itu, tekan bagian atasnya perlahan hingga ampas kopi tertekan ke dasar.
Setelah itu segera tuangkan kopi ke dalam cangkir selagi masih fresh.
Pour Over (Drip)
Jika
ingin menikmati rasa kopi yang lebih lembut, anda bisa mencoba
menggunakan teknik Pour Over yang biasanya disebut Drip V60. Teknik
manual brewing ini menggunakan alat berupa corong gelas berbentuk V
dengan kemiringan 60 derajat dengan guratan-guratan di dalam corongnya.
Dalam penyajiannya, seorang barista akan menyiapkan cangkir,
gelas/keramik V60, filter yang dialaskan pada V60, dan kattle yang
berleher panjang. Waktu penyeduhannya sekitar 1 menit 30 detik – 2 menit
15 detik. Caranya dengan meletakkan V60 di atas cangkir, taruh kopi
pada V60 sudah dilapisi filter, terakhir tuang air panas dari kattle
dengan gerakan memutar. Gerakan memutar ini perlu dilakukan agar rasa
kopi teraduk sempurna.
Aeropress
Teknik
ini ditemukan pertama kali di tahun 2005. Alat yang digunakan seperti
dua tabung yang disatukan. Tekniknya lebih praktis untuk anda yang suka
traveling, bahannya juga tidak mudah pecah dan mudah dibawa atau
disimpan di dalam ransel dan koper. Cara pembuatan kopinya menggunakan
tekanan udara. Jika dilihat-lihat alatnya juga mirip dengan suntikan,
seorang barista biasanya menekan kopi yang sudah diberi air panas
sehingga tersaring dan tersaji ke dalam cangkir. Beberapa barista
melakukan teknik yang berbeda untuk mendapatkan rasa yang pas. Ada yang
mengaduk kopi tiga kali saat kopi sudah dituang air panas, baru setelah
itu menekannya dengan Aeropress. Sedangkan barista lain menyarankan
untuk mengaduk sebanyak sepuluh kali. Rasanya pun akan berbeda
tergantung teknik yang digunakan.
Syphon
Teknik
manual brewing ini akan memakan waktu cukup lama, jadi pastikan anda
memiliki waktu luang untuk menunggu dan menikmati kopi. Penyajian
kopinya menggunakan metode memasak kopi pada tabung khusus. Sehingga
posisinya adalah kopi di bagian atas, air di bagian bawah, dan rumah
spiritus diletakkan di bawah alat syphon. Air harus dimasak, kemudian
saat mendidih, air akan naik ke bagian atas—tempat anda meletakkan kopi.
Lalu singkirkan rumah spiritus, aduk kopi, dan kemudian kopi akan
meluncur pada tabung di bawahnya. Setelah itu, anda dapat menuangnya ke
dalam cangkir.
Cold Brew
Cold
brew bukan sekedar kopi hitam ditambah es atau kopi hitam yang
didinginkan di lemari pendingin. Jika anda ingin membuat cold brew, anda
akan membutuhkan waktu yang lama. Sehingga ketika anda ingin memesan
cold brew di Coffee Shop sudah ada dalam keadaan ready stock, berbeda
dengan kopi lain yang dibuat berdasarkan pemesanan. Teknik Cold Brew ini
membutuhkan waktu kurang lebih 12 jam, menggunakan alat khusus, lalu
kopi bubuk ditetesi air es sehingga air kopi akan masuk ke gelas
penampung tetes demi tetes. Cara ini dapat mengurangi tingkat keasaman
kopi. Uniknya rasa yang ditimbulkan adalah rasa buah atau
kacang-kacangan, tergantung dari asal biji kopi.
Vietnam Drip
Vietnam
Drip atau kopi tetes Vietnam juga membutuhkan waktu cukup lama untuk
menunggu kopi turun ke cangkir—tetes demi tetes. Apabila anda menyukai
rasa yang manis, anda bisa memasukan creamer kental di dalam cangkir.
Kemudian letakan Vietnam Drip dan tunggu tetesan kopi memenuhi cangkir
anda. Setelah itu silahkan dinikmati.
Flat Bottom
Tekni
ini lebih dulu jika dibandingkan dengan V60 dan pertama kali
dikembangkan di Amerika. Cara menyeduh kopi dengan teknik ini, akan
menimbulkan rasa coklat atau pahit kopi yang lebih dominan. Anda
memerlukan waktu penyeduhannya lebih dari 2 menit, dengan flow rate yang
lebih lambat, karena lubangnya lebih kecil dan sedikit. Flow rate yang
lebih lambat akan berpengaruh pada rasa yang dihasilkan.
Chemex
Chemex
adalah nama alat manual brewing yang berbentuk seperti teko gede,
hampir mirip dengan jam pasir. Rasio yang digunakan adalah 1/14 atau 1
gram kopi untuk 14 ml air atau 10 gram kopi untuk satu cangkir. Caranya
dengan menuangkan kopi pada Chemex yang sudah diberi kertas filter, lalu
tuangkan air sebanyak 50 ml dengan gerakan melingkar, diamkan selama 30
detik dan tunggu sampai kopi mengembang. Ulangi beberapa kali hingga
mencapai takaran yang sesuai. Setelah itu buang filter yang berisi ampas
kopi dan aduk wadah Chemex hingga kopi merata. Barulah anda dapat
menikmati kopinya.
Tubruk
Teknik
tradisional yang sudah lama dikenal di Indonesia adalah Tubruk.
Biasanya kopi tubruk hanya dengan cara menuang kopi dalam cangkir, seduh
dengan air panas, lalu aduk. Tunggu beberapa saat hingga bubuk kopi
mengendap ke bagian bawah. Apabila anda tidak suka dengan bubuk kopi,
anda bisa mengambil bubuk kopi yang mengambang menggunakan sendok kecil.
Sanger
Kopi
sanger banyak ditemukan di Aceh yaitu campuran antara kopi, sedikit
gula dan sedikit susu kental manis atau creamer. Kopi biasanya disaring
terlebih dahulu sebelum dicampur bersama gula dan susu kental manis.
Setelah itu, diaduk hingga kopi berbuih. Kopi ini sangat nikmat karena
aromanya tak hilang meski sudah dicampur dengan gula dan susu.
Selamat mencoba!
Setelah
anda mengetahui cara menyeduh kopi dengan teknik manual brawing maka
saatnya anda menyiapkan kopi specialty yang akan anda seduh. Untuk
mendapatkan rasa kopi yang nikmatnya tentunya tidak hanya mahir dalam
teknik manual brewing tetapi kualitas kopi juga sangat mempengaruhi rasa
dan aromanya. Coffeeland Indondonesia sangat mengerti dengan apa yang
anda butuhkan, karena Coffeeland menyediakan kopi Arabika single orgin
specialty, diantaranya: Arabika Papua Wamena, Arabika Flores, Arabika
Aceh Gayo, Arabika Bali Kintamani, Arabika Java, Arabika Malabar,
Arabika Blue Korintji, Arabika Mandheling dan Arabika Toraja. Dengan
kemasan yang tersedia: 1kg, 500gr, 250gr dan 125gr.
Berikut contoh video dengan teknik cold brewing ;
sumber :